Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SUARA KEKERASAN AKADEMIK DAN FASISNYA KAMPUS SAMPAI DI GUBERNUR SUL-SEL



Tepat pada tanggal 18 Desember 2018 pukul 11.30, fly over kembali digetarkan oleh aliansi  Front Perjuangan Rakyat Sulawesi Selatan” atau biasa disinggkat FPR SUL-SEL. Aksi yang dilakukan adalah aksi kampanye sekaligus tuntutan untuk menagih janji Gubernur Sulawesi Selatan.

Gubernur Sulawesi Selatan saat acara Talk show “Catatan Najwa Road Show Makassar” di Auditorium Amanaggapa Universitas Negeri Makassar (UNM), sabtu (25/8/2018) lalu, “NA”  pernah mengatakan bahwa akan siap mediasi dan selesaikan kasus skorsing 6 mahasiswa FE UNM.  Namun sampai pertengahan Desember ini belum ada tindakan dari Gubernur Sulawesi Selatan.

FPR melakukan aksi kampanye di fly over kemudian menggiring massa aksi tersebut ke depan pintu gerbang gedung Gubernur Sulawesi Selatan untuk menagih janji, Sebanyak 227  masa aksi dari  8  organisasi yang tergabung diantaranya, LK UNM, KEMAS, GERAM UKIP PAULUS, LINGKAR NALAR, FMN Makassar, HIMA MATENG, PEMBARU SUL-SEL, dan SMI, yang menggangkat isu stop kekerasan akademik dan fasisme kampus  dengan tiga tuntutan yakni:

  1. cabut SK skorsing 6 mahasiswa  FE UNM.
  2. berikan saksi kepada oknum dosen yang melakukan pemukulan dan penganiyayaan terhadap mahasiswa FIK UNM.
  3. meminta Gubernur SUL-SEL untuk menyelesaikan kasus skorsing 6 mahasiswa FE UNM dan pemukulan terhadap mahasiswa FIK UNM.


Seluruh perwakilan organ melakukan orasi secara bergantian, massa aksi menggupayakan untuk masuk di dalam, akan tetapi petugas keamanan tak mengizinkan.

Sampai pada pukul 12.57 pihak Gubernur menghampiri massa aksi, alhasil dua perwakilan tiap organ diizinkan masuk dan berdialog dengan pihak Gubernur. Selama diaog berjalan, orasi dan puisi tak henti-hentinya di lakukan oleh massa aksi yang berada di luar.

Setelah satu setengah jam berlalu, perwakilan pimpinan yang berdialog pun  kembali dan bergabung di massa aksi “Gubernur Sul-Sel sedang tidak ada di tempat, dia sedang diluar kota, dan besok akan dipastikan kapan pihak Gubernur dapat melakukan dialong langsung, jika besok masih tidak ada kepastian maka kita akan hadir kembali di sini dengan massa yang jauh lebih besar lagi” kata Jenral lapangan yang biasa akrab di panggil ARI. 

Penulis : Slamet Puji Urip (Ketua FMN UNM)