Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

FMN MAKASSAR MEMPERINGATI HARI SUMPAH PEMUDA


Makassar, Jumat 28/10/2016. Front Mahasiswa Nasional (FMN) Makassar memperingati hari sumpah pemuda di Cafe Dialektika BTN Wesabbe Blok C 53 Kota Makassar. Tidak seperti peringatan sumpah pemuda sebelumnya yang selalu melakukan aksi kampanye dan membagi selebaran di jalan. Kali ini FMN Makassar memperingati hari sumpah pemuda yang ke-88 dengan menggelar diskusi terbuka.


Diskusi ini dilaksanakan atas dasar kerja sama FMN Makassar dan Cafe Dialektika. Diskusi yang mengangkat tema tentang “Menyoal Problem Pokok Terkini Pemuda Mahasiswa” ini dihadiri oleh 54 peserta dari berbagai lembaga kemahasiswaan yang ada di kampus-kampus Kota Makassar.
Kegiatan yang berjalan dengan tertib dan interaktif ini bertujuan untuk memperkenalkan organisasi secara luas kepada seluruh mahasiswa. Diskusi kali ini menghadirkan 2 orang pemateri dari alumni FMN Makassar, yaitu Asyari Mukrim yang saat ini bekerja sebagai dosen Universitas Bosowa Makassar dan juga bergelut di KONTRAS SULAWESI. Satu pemateri lainnya adalah Junaid Judda yang saat ini bekerja di AGRA Bantaeng dan beberapa organisasi kepemudaan yang ada di Kab.Bantaeng.
Dalam diskusinya, Asyari Mukrim mengatakan bahwa peran pemuda dalam membangun bangsa sangatlah vital. Bukan hanya sekedar generasi penerus tetapi harus mampu mengemban amanah, olehnya pemuda harus pandai-pandai memahami seperti apa kondisi pemuda itu sendiri baik di kota maupun di pedesaan. Sementara Junaid Judda menambahkan bahwa perkembangan pemuda kali ini sangat tercekik dan miris. Kondisi sosial, politik dan ekonomi di pedesaan menjadi masalah utama yang harus dipecahkan sehingga problem pokok pemuda (khususnya pemuda desa) dapat terselesaikan. Jadi jangan jadi pemuda yang jual tanah untuk kuliah lalu menjadi buruh tani bagi tuan besar setelah sarjana, tambahnya.
Askar, selaku ketua FMN Makassar mengatakan pula bahwa diskusi ini diselenggarakan guna terus menyebar luaskan pandangan demokratis nasional kepada seluruh elemen dan diharapkan FMN bisa diterima oleh seluruh kalangan khususnya mahasiswa. Targetan pokok dari diskusi ini adalah melakukan ekspansi ke Universitas Hasanuddin (UNHAS) yang merupakan kampus terbesar di Indonesia Timur. harapannya kami dapat berjalan dan memeberikan pandangan objektif atas kondisi konkrit yang terjadi hari ini.
Sebelum menutup agenda diskusi, askar menambahkan bahwa FMN akan terus terbuka bagi kawan-kawan mahasiswa yang senantiasa ingin bergabung ataupun menjalin kerja sama dalam agenda perjuangan. Dia juga (Askar) menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah rangkaian menuju kongres V FMN di Jogjakarta pada 09-17 November 2016.

Widyawan Setiadi
Div, Propaganda FMN  Makassar