Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

FMN Makassar Bersama FPR Sulsel Siap Aksi HTN 2016



        
            Hari tani nasional merupakan momentum peringatan hari lahir undang-undang no 5 tahun 1960, UU ini mengatur tentang berbagai aspek yang berkaitan dengan masalah-masalah agraria. UU inilah yang kita kenal sebagai Undang-Undang Pokok Agraria. Lahirnya UU PA ini selalu diperingati kaum tani dan berbagai elemen pada tanggal 24 September. UU ini lahir atas perjuangan panjang kaum tani dalam melawan segala bentuk penindasan atas hak-hak demokratis kaum tani.
  UUPA No.5 Tahun 1960 yang diterbitkan pada tanggal 24 September  merupakan hasil perjuangan panjang kaum tani dan seluruh rakyat untuk mewujudkan reforma agraria sejati. UUPA adalah penanda dihapuskannya UU Agraria Kolonial 1870 (Agrarische Wet) yang pada masa itu semena-mena merampas tanah-tanah kaum tani. Dan kita tahu bahwa UU Agraria Kolonial ini mencakup akan Hak Erpacht (semacam Hak Guna Usaha) yang memberikan peluang besar bagi imperialisme menguasai tanah, serta program sertitifikasi yang bisa menjadi agunan.
   Kemenangan kaum tani yang lenyap semenjak rezim fasis Soeharto berkuasa, yang ternyata masih terus ddilanggengkan hingga rezim Jokowi-JK. Hal ini tentu akan mendorong kita sebagai pemuda mahasiswa untuk terus melakukan perjuangan bersama kaum tani demi mewujudkan reforma agraria sejati.
  Hadir sebagai bagian dari perjuangan rakyat, kita tentunya harus terus mengkampanyekan berbagai ketimpangan yang selama ini dialami oleh kaum tani. Persoalan  Mulai dari perampasan tanah oleh borjuasi besar komparador, kekerasan aparat terhadap kaum tani, kebijakan yang timpang dan berbagai hal yang berkaitan dengan monopoli tanah rakyat.
 Kami berpandangan bahwa program reforma agraria Jokowi-JK yang tertuang di dalam RPJM dan STRANAS 2015 yang hanya membahas tentang rencana legalisasi/sertifikasi dan redistribusi” 9 juta Ha, merupakan reforma agraria palsu. Jokowi-JK hanya memberikan ilusi kepada kaum tani dan berkepentingan untuk mempertahankan monopoli dan perampasan tanah oleh tuan tanah besar, borjuasi besar komprador dan imperialisme. Semakin jelas bahwa objek reforma agraria Jokowi-JK tidaklah menyasar borjuasi  besar komprador dan tuan tanah besar (Baca: Sinar mas, Lonsum, wilmar, Raja Garuda Mas, Sampoerna agro, dll) dan negara sebagai tuan tanah (PTPN, Perhutani, Inhutani, Taman Nasional). Dan sejatinya, Jokowi-JK hanya membagi tanah 400.000 rb Ha kepada kaum tani dari sisa-sisa tanah terlantar tuan tanah. 
 Reforma agraria sejati adalah keinginan besar rakyat Indonesia. Dalam negara berkembang semacam Indonesia, bahwa reforma agraria sejati menjadi basis pembangunan suatu bangsa. Jika reforma agraria tidak dijalankan, maka keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat tidak akan pernah tercapai. Reforma agraria tidak mampu dijalankan sebagai dampak dari dominasi negara maju (imperialisme) di Indonesia.
Sedangkan reforma agraria bagi kaum tani adalah usaha untuk menghapus monopoli dan perampasan tanah yang dilakukan oleh tuan-tuan tanah, selanjutnya, bahwa reforma agraria sebagai fondasi awal untuk membangun industri nasional di suatu negara yang berorientasi untuk memenuhi kepentingan masyarakatnya. Program reforma agraria sejati mencakup; penyitaan tanah-tanah tuan tanah besar, borjuasi besar komprador dan milik imperalisme untuk menghapus kekuatan feodalisme di Indonesia. Selain itu reforma agraria juga menyangkut; Sarana produksi pertanian yang terjangkau, harga komoditas pertanian yang seimbang, penurunan sewa tanah, penghapusan utang oleh tengkulak/Bank, penguatan serikat tani, bahan pokok terjangkau, hak bagi masyarakat adat dan nelayan serta penghapusan perusahaan monopoli agrobisnis.
Sehubungan dengan uraian singkat di atas, kami dari FMN Makassar mengajak kawan-kawan seperjuangan untuk bergabung dalam aliansi “Front Perjuangan Rakyat Sulawesi Selatan (FPR SUL-SEL)” dan terlibat dalam aksi kampanye Hari Tani Nasional (HTN) 2016 pada hari Selasa, 27 September 2016. Aksi kampanye ini akan kita lakukan di perempatan jalan A.P Pettarani-Urip Sumoharjo-Tol Reformasi (Fly Over) pukul 10.30 WITA.
Dalam kampanye ini kami yang tergabung dalam aliansi FPR Sulsel Menuntut :
1.                  Laksanakan Reforma Agraria sejati.
2.                  Hentikan kekerasan terhadap kaum tani.
3.                  Berikan jaminan harga produk pertanian.
4.                  Hentikan monopoli tanah.
mari perkuat kekuatan dan terus berjuang bersama kaum tani, rakyat miskin kota dan elemen seperjuangan demi mewujudkan reforma agraria sejati serta mewujudkan pendidikan ilmiah, demokratis dan mengabdi pada rakyat.


JAYALAH PERJUANGAN RAKYAT..!!!