Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Awal Tahun 2016 PKL UNM Partam Perkuat Organisasi dan Galang Dukungan Perjuangan




Tahun 2015 telah berlalu, segudang pengalaman telah kita lalui yang tentunya menambah pengalaman dan pengetahuan kita. Berbagai tantangan  telah kawan-kawan  mahasiswa lewati dalam proses pendidikannya dikampus, berbagai masalah terus dihadapi oleh petani, nelayan dan buruh dalam mempertahankan kehidupannya. Begitu pula dengan para Pedagang Kaki Lima di depan UNM Parangtambung. Ancaman penggusuran lapak menjadi masalah besar yang mereka hadapi saat ini. Kenyataan pahit itulah yang harus di hadapi di tahun 2015.
            Jutaan manusia telah mengawali tahun dengan harapan baru  di tahun 2016 ini. Harapan akan kemajuan pengetahuan, harapan akan perbaikan nasib, dan harapan akan kesejahteraan  tentu menjadi hal yang kita inginkan disepanjang  tahun 2016 ini. PKL UNM Parangtambung  juga menaruh harapan ditahun baru ini. Kami berharap tahun ini kami bisa mempertahankan lapak dagangan, agar anak, istri dan orang tua masih bisa makan untuk mempertahankan hidup. Lapak inilah satu-satunya sumber pemasukan kami.
            Tahun telah berganti, namun kenyataan pahit yang kita hadapi sepanjang tahun 2015 tentu tidak akan berganti begitu saja. Pergantian tahun ini tidak serta merta langsung mengubah keinginan birokrasi UNM untuk menggusur lapak kami. Harapan hanya akan menjadi harapan jika kita tidak  berusaha mewujudkannya. Api semangat juang akan terus kami nyalakan untuk mewujudkan harapan itu.
            Rencana Birokrasi UNM lapak  PKL di depan UNM Parang Tambung dimulai sekitar awal bulan Juli 2015. Birokrasi UNM mengrimkan surat ke PKL agar segera mengosongkan lapak mereka. Birokrasi UNM juga menyurati pemerintah kota Makassar untuk menjadi eksekutor dalam penggusuran ini. Dari berbagai informasi penggusuran ini dengan alasan pihak birokrasi UNM menilai bahwa PKL ini kumuh dan merusak pemandangan kampus.
            Berbagai Upaya terus dilakukan oleh PKL agar mereka dapat terus mempertahankan lapak mereka. Upaya Menemui pimpinan kampus mereka pernah lakukan, namun tak direspon dengan baik. Upaya nyata yang akhirnya mereka lakukan adalah dengan melakukan aksi unjuk rasa di Balai kota. Unjuk rasa ini lah yang kemudian di respon oleh Pemerintah Kota dengan mengeluarkan surat yang intinya agar camat setempat mampu memfasilitasi pihak PKL dengan Rektor dan tidak akan ada penggusuran selama tidak ada solusi yang diberikan. Surat dari Pemerintah kota tersebut di respon dengan baik oleh camat setempat dengan penjelasan kepada warga bahwa ia tidak sepakat dengan penggusuran tersebut.
            Niat Birokrasi UNM untuk menggusur tentu tidak padam, beberapa bulan kemudian birokrasi UNM mengeluarkan kembali surat pengosongan lapak. Sekitar bulan oktober  2015  surat perintah pengosongan tersebut kembali di keluarkan dengan alasan untuk pembangunan gedung baru di UNM.
            Salah satu upaya yang dilakukan para PKL adalah dengan terus memperkuat barisan dalam organisasinya dan mengajak seluruh kawan-kawan mahasiswa agar mendukung perjuanga PKL ini. Mahasiswa tentu juga merasakan manfaat dari keberadaan PKL di depan kampusnya. Berbagai macam kebutuhan mahasiswa disediakan oleh PKL ini dengan harga yang terjangkau. Ketika PKL ini tergusur mahasiswa pula lah yang akan mencari kebutuhan seperti print tugas, jilid, makan, pulsa, dan alat-tulis. Mahasiswa lah yang tentu akan mengeluarkan biaya yang lebih dan waktu yang lebih untuk kebutuhannya. Mahasiswa yang tentu akan merasa kehilangan ketika PKL ini tergusur, bukan para birokrat kampus.
            Keterkaitan yang erat antara PKL dengan mahasiswa tersebut tentu menjadi sebuah hal yang harus disambut dengan baik. PKL UNM Partam mengajak kepada seluruh mahasiswa agar mampu bersolidaritas, membangun kekuatan bersama agar penggusuran ini tidak lah terjadi. PKL UNM Partam telah membuktikan bahwa aksi massa yang pernah mereka lakukanlah yang membuat mereka bertahan dilapaknya sampai hari ini.
Kini PKL UNM Partam percaya bahwa yang menjadi syarat dari kemenangan mereka dari penggusuran adalah solidaritas yang terus mengalir dari mahasiswa untuk terus bersama mereka dalam agenda perjuangan. PKL UNM partam adalah salah satu elemen rakyat kecil yang sering disuarakan oleh mahasiswa. Ayo nyalakan dan perbesar api, api perlawanan dari PKL dan Mahasiswa melawan penggusuran. Bersolidaritaslah wahai mahasiswa, mari terus memperbesar gelora perjuangan rakyat !!!!