GUYURAN HUJAN WARNAI KAMPANYE HARI HAM INTERNASIONAL KE-68
Makassar,
10 Desember 2016 FMN Makassar mengkampanyekan berbagai pelanggaran HAM di
pertigaan jalan AP Pettarani-Sultan Alauddin kota Makassar. Kampanye ini
dilakukan dalam rangka memperingati hari HAM Internasional ke-68. Kampanye ditengah
guyuran hujan ini, FMN Makassar mengusung grand isu “Hentikan Perampasan Hak Asasi
Manusia Terhadap Rakyat”.
Ihsan
selaku jenderal lapangan mengatakan pelanggaran HAM di Indonesia makin marak
terjadi, khususnya bagi kaum tani, buruh dan rakyat miskin kota. Lelaki berpostur
tegap itu menambahkan hal ini diperparah dengan hadirnya PP 78 tahun 2015 yang
digalakkan pemerintah untuk menjadi satu-satunya acuan untuk menentukan besaran
UMR di setiap wilayah, sementara PP ini hanya dapat ditinjau kembali dalam
jangka waktu 5 tahun.
Askar
(Ketua FMN Makassar) mengatakan dalam orasinya bahwa dunia pendidikan hari ini
sudah jauh dari makna yang sebenarnya. Berbagai tindak kekerasan marak terjadi.
Lahirnya kebijakan kampus yang tidak berpihak bagi mahasiswa seperti pelarangan
aktivitas malam hari makin massif dilakukan oleh biroktrat. Hal ini merupakan
bentuk perampasan hak-hak demokrasi mahasiswa di dalam kampus. Kasus seperti
ini tentunya melanggar DUHAM no 11 tahun 1948 dan UU No 11 tahun 2005 tentang
HAM,”tegasnya.
Aksi
yang diramaikan 28 massa ini berjalan dengan damai. Kampanye ini mendapatkan
apresiasi dari pihak aparat berkat pelaksanaannya yang tertib dan rapi. Selain dari
itu, peringatan hari HAM ini dilengkapi dengan aksi teatrikal dan orasi. Varian
aksi seperti ini ditujukan untuk memberikan gambaran lebih terang kepada
masyarakat bahwa pelanggaran HAM di Indonesia semakin massif terjadi.
8
isu turunan juga diusung dalam kampanye peringatan hari HAM Internasional ini,
diantaranya :
11 Stop Komersialisasi Pendidikan
22 Stop Kekerasan pada kaum Tani
33 Cabut PP No.78 Tahun 2015(Tentang
pengupahan)
44 Stop Perdagangan Manusia
55 Hentikan Skema Kerja sama Internasional
TPPA dan RCEP
66 Tolak Reklamasi
77 Hentikan segala bentuk penggusuran
terhadap rakyat
88 Wujudkan Reforma Agraria Sejati dan
bangun Industri Nasional
Aksi
kampanye ini diakhiri pada pukul 16.39 WITA setelah berjalan selama 59 menit. Ditengah
guyuran hujan deras, Hijrah juga meneriakkan agar kaum perempuan sudi bangkit
dan terlibat dalam perjuangan menolak berbagai diskrimasi terhadap perempuan. Wakil
jenderal lapangan ini (Hijrah) menutup aksi ini dengan meneriakkan semangat
perjuangan dan mengajak seluruh massa aksi untuk terus melakukan kampanye dan
penolakan keras terhadap segala bentuk kebijakan anti rakyat oleh rezim boneka
Jokowi-JK.
Panjang Umur Perjuangan Massa !
Jayalah FMN !
Widyawan Setiadi
Div.Propaganda FMN Makassar.