Menyambut HPI, FPR Sul-Sel Mengadakan Konsolidasi Terbuka
Front Perjuangan Rakyat Sulawesi Selatan (FPR SUL-SEL)
Mengadakan Konsolidasi Terbuka untuk menyongsong Hari Perempuan Internasional
(HPI) dan Menolak Omnibus Law cipta kerja pada Selasa, 3 Maret 2020 di
Pelataran Pinisi UNM Jl. A. P. Pettarani, Tidung, Kec. Rappocini, Kota
Makassar, Sulawesi Selatan.
Konsolidasi tersebut dihadiri
oleh utusan 11 Organisasi, diantaranya
BEM FBS UNM, BEM FIS UNM, BEM FE UNM, HIMA AP FIP UNM, HIMA PEND. SEJARAH, FPM
SULSEL,FMN MAKASSAR, AGRA SULSEL, PEMBARU, SERUNI, dan BEM STIMIK AKBA.
Angga dari FMN Makassar selaku pemipin kosolidasi mulai
membuka kosolidasi pada pukul 17.00 wita, sambil menuliskan organ yang
tergabung.
Sementara itu hery selaku perwakilan dari FRP Sulsel
menyampaikan dasar dari konsolidasi terbuka, dia menyampaika dalam menyongsong
HPI yang jatuh pada 8 maret 2020 sebagai momentum untuk mengkampanyekan situasi
perempuan yang terus mengalami ketertindasan dan problem yang dialami rakyat
diberbagai sektor seperti hadirnya Omnibus Law cipta kerja, RUU ketahanan
keluarga dan virus corona.
Adanya usulan dari dari berbagai organ untuk mendiskusikan kaitan
antara HPI dengan Omnibus Law cipta kerja.
“ Sejarah HPI berawal dari perlawanan buruh tekstil di AS
pada 8 maret 1857 yang menuntuk jam kerja, perbaikan kerja, kenaikan upah dan
kesejahteraan,”
Perwakilan Agra menyampaikan pengalamanya dalam
mengorganisir perempuan di takalar dan bulukumba, Perpanjangan HGU dan
Penghapusan AMDAL Pada omnibus lawa cipta kerja akan memasifkan monopoli tanah
dan perampasan ruanga hidup dipedesaan memaksa perempuan untuk terlibat dalam
kerja ganda( Domestik dan Produksi).
Konsolidasi tersebut juga mendiskusikan kondisi perempuan
dalam kampus.
“yang sempat kami catatat di FMN mahasiswa sering sekali
terjadi kekerasan seksula khusus di FIP UNM hampir di tiap angkatan ,tapi
mereka takut mengungkapkanya karena adanya tendesi dari dosen,” ujar Boy
perwakilan dari FMN.
Kosolidasi menghasilkan akan melakukan diskusi dan
Konsolidasi lanjutan pada 6 Maret 2020.