Penyambutan Mahasiswa Baru Angkatan 2018 UNM, JANGAN LIHAT PHINISINYA TAPI LIHAT KONDISINYA
Kamis, 16 Agustus 2018. Puluhan mahasiswa yang tergabung dari beberapa organisasi (FMN Ranting UNM, FMK dan Pembaru) serta beberapa partisipan berkumpul di jalan raya pendidikan tepatnya di gerbang utama kampus UNM Gunungsari pada pukul 13.00 wita. Adapun maksud mereka berkumpul ialan untuk melakukan kampanye Penyambutan Mahasiswa Baru angkatan 2018 di UNM.
Adapun bentuk kampanye yang mereka lakukan ialan pembentangan spanduk dengan ukuran 2m x 2m yang bertuliskan "SELAMAT DATANG MAHASISWA BARU ANGKATAN 2018 DI UNIVERSITAS NEGERI MAHAL, JANGAN LIHAT PHINISINYA TAPI LIHAT KONDISINYA". Mereka juga membagikan selebaran propaganda, memberikan testimoni tentang bagaimana kondisi UNM yang sebenarnya, hingga membacakan puisi serta bernyanyi sebagai rangkaian kampanye yang mereka lakukan.
"Tujuan kami melakukan hal ini, ialah untuk memberikan gambaran kepada kawan-kawan mahasiswa baru tentang kondiis UNM saat ini. Bahwa ternyata dibalik gedung megah phinisi yang merupakan icon UNM, terdapat banyak sekali masalah. Mulai dari biaya kuliah yang mahal, fasilitas yang tidak memadahi, banyaknya pungutan liar, hingga pembungkaman demokrasi yang dilakukan oleh kampus terkhususnya di FE UNM yang memberikan sanksi skorsing kepada mahasiswanya yang hanya mempertanyakan anggaran dan meminta peningkatan kualitas sarana prasana kampus demi kenyamanan proses belajar mengajar." Ujar Al Iqba selaku korlap.
Salah seorang anggota FMK dalam orasinya menyampaikan terkait bagaimana kampus mengupayakan untuk menggapai target PNBP (pendapatan negara bukan pajak) supaya dapat memuluskan upaya UNM untuk meningkatkan status kampus menjadi BLU (Badan Layanan Umum). "Kampus saat ini terus menerus menggenjot peningkatan PNBP supaya dapat memenuhi target untuk menjadi BLU. Hal tersebut ternyata mengorbankan pihak mahasiswa. Bagaimana tidak, PNBP itu mencakup UKT (uang kukiah tunggal) yanh dibayarkan mahasiswa. Artinya salah satu upaya meningkatkan PNBP ialah meningkatkan biaya UKT mahasiswa. Jadi jangan heran kalau UKT mahasiswa baru angkatan 2018 itu mahal."
Pada saat kegiatan kampanye berjalan, Dwi Rezky Harianto selaku Presiden Mahasiswa BEM UNM datang dan bergabung ditengah-tengah massa aksi. Dalam orasinya, ia menggambarkan bagaimana kampus terus berupaya mematikan peran Lembaga Kemahasiswaan. "Lembaga kemahasiswaan yang merupakan wadah aspirasi mahasiswa kini terus dikekang dan berupaya untuk dibungkam. Segala skema telah mereka ciptakan untuk mematikan gerakan mahasiswa yang belakangan ini terus membesar. Mulai dari pembekuan lembaga hingga memberikan sanksi skors bahkan DO pun dilakukan oleh kampus."
PMB tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Letak bedanya ialah tahun ini UNM menerapkan PKKMB (Perkenalan Kehidupan Kampus Pada Mahasiswa Baru). Pada PKKMB ini, kampus akan memberikan perkenalan awal kepada mahasiswa baru seperti apa sebenarnya kehidupan kampus itu. A. Muh. Syahrizal ketua FMN Ranting UNM memberikan sedikit komentar terkait PKKMB. "Kira-kira kehidupan yang seperti apa yang ingin diperkenalkan oleh UNM kepada mahasiswa barunya ? Tapi, jikaa diperiksa dari beberapa arogansi dan tindakan fasis mereka, serta beberapa argumentasi di media sosial. Sudahlah jelas apa yg mereka ingin perkenalkan. Yaitu, jadilah kalian mahasiswa yang kuliahnya baik (turut dan patuh). Jangan kayak kakaknya yang nackal (suka demo, pertanyakan anggaran, kritiki UKT, dll). Nanti kalian jadi anak durhaka kalau melawan orang tua (di Skors, Do, Bidikmisi dicabut, intervensi nilai, dll). Hal itu tidak boleh kita biarkab begitu saja, keadaan yang sebenarnya harus kawan-kawan mahasiswa baru ketahui. Sehingga itulah yang mendorong kami untuk melakukan kampanye penyambutan mahasiswa baru angkatan 2018 UNM ini." Ujarnya.
Pada pukul 16.00 wita, Kampanye tersebutpun di akhiri dengan pembacaan selebaran propaganda serta menyanyikan lagu buruh tani sebagai bentuk perjuangan yang tak kenal padam dalam memperjuangkan pendidikan yang dapat diakses oleh semua.
Oleh : Slamet Puji Urip (Dept. Pendidikan dan Propaganda FMN Ranting UNM)